Friday, December 3, 2010

UNTUNG BESAR PRODUK USAHA DARI BAHAN BAKU SISA *UNTUNG HINGGA 50%*PRODUK SANDAL JEPITCELANA PENDEK YANG SELALU DIMINATI PASAR.*3 BULAN BALIK MODAL.

Bahan yang tidak terpakai baik itu bahan sisa ataupun bahan limbah yang berasal dari rumah tangga atau pabrik tyernyata bisa dimanfaatkan untuk membuat produk-produk yang memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi.sebut saja Pakaian,tas,sandal,kursi,rumah boneka, hingga payung yang semuanya berasal dari bahan sisa kain spon,limbah kulit ikan,limbah plastik hingga limbah ban bekas.Yang menarik,semuanya produk tersebut tak hanya laku namun juga booming dan terus saja mengalami kebanjiran pasar / permintaan di masyarakat. Tak heran jika prospeknya diprediksi akan terus mencorong hebat sampai kapan pun.maklum, selain bentuk yang menarik,inovativ,produk tersebut dijual dengan harga yang relatif murah meriah sehingga banyak orang yang tertarik untuk membelinya.




Jika melihat produk yang dihasilkan, tak banyak orang yang tahu bahwa pakaian,kursi, rumah-rumahan,boneka,sandal hingga payung yang dipasarkan di pusat-pusat perbelanjaan baik yang pasar tradisional maupun pasar modern merupakan produk dari bahan yang tidak terpakai baik itu bahan sisa maupun bahan limbah.sebab, para produsen mengerjakan semua produknya dengan sangat teliti sehingga menghasilkan produk yang berkualitas. Ini pula yang menyebabkn produsen barang-barang tersebut mampu meraup keuntungan hingga di atas 50% per itemnya.bagaimana tidak?dengan harga bahan baku yang sangat murah,mereka mampu menjualnya dengan harga yang tinggi.

Bahkan menurut Godo Tjahjono,Chief Consulting Officer PT Prentis Consulting Indonesia

keuntungan yang diperoleh oleh para pelaku usaha ini mencapai 100% atau bahkan lebih. "Keuntungan ini nisa diperoleh untuk produk yang memiliki nilai Art (seni) yang tinggi dan terlihat unik. "paparnya.Meskipun ditambahkan Godo bahwa keuntungan minimalnya ada dikisaran 20%-30%.dengan biaya bahan baku dan biaya produksi yang murah,produsen mampu meraup omset berpuluh kali lipat dari modal awal yang digelontorkannya pertama kali.Tak heran jika usaha ini mampu balik modal hanya dalam waktu hitungan bulan saja.

Prospek Usaha.Prospek uasaha mencorong dari usaha dari berbahan baku ini juga terlihat dari varian produk-produk fungsional yang keberadaannya menjadi sebuah kebutuhan hidup yang tidak akan ada matinya misalnya saja Pakaian/celana yang dibuat oleh Ali jumaeli,pemilik PD Tabah Jaya (Jl.Cicukang No.25 Karang Mulya-bandungTelp.022-6022992), keputusannya menekuni bisnis konveksi dari bahan kain sisa antara lain karena kebutuhan masyarakat pada pakaian/celana anak akan selalu ada dari waktu ke waktu sehingga ia tidak perlu takut jika barang tersebut tidak laku dipasaran.Apalagi permintaan produk sejak 7 tahun lalu ia di usaha ini tidak pernah sepi.

Selain itu, Ali juga jenius dalam menjual celana anak dengan harga yang sangat miring dan berbeda jauh dari harga yang ada di pasaran yaitu seharga 600 per potong.Demikian juga dengan Wawan Ermawan,Pemilik Industri Zebra mandiri (Jl.Raya KebarepanNo.71Plumbon-Cirebon. Tlp.0231-341862,Email:Zebramandiri@crb.elga.net.id) yaitu produsen sandal berbahan baku sisa spon yang mampu meraup omzet hingga Rp.100 juta perbulan,padahal awalnya ia hanya mengeluarkan modal sebesar Rp.100 ribu.Larisnya sandal buatannya didukung oleh permintaan pasar yang yang tak pernah surut.

Kesempatan ini membuat banyak orang tertarik untuk ikut menggeluti bidang serupa. Tak heran jika mulai banyak bermunculan pengusaha baru yang memanfaatkan bahan yang tidak terpakai sebagai bahan baku. Tetapi toh pesaing bukan ancaman serius selama produsen pintar memilih tren produk yang diciptakan.

Menurut M Baedowy,Praktisi Recycle Industri bahwa kunci sukses untuk mengembangkan usaha dari bahan yang tidak terpakai adalah keunikan bentuk dan selalu tanggap terhadap tren yang sedang berkembang.sebab meskipun berorientasi pada barang yang harganya murah tetapi kebanyakan konsumen Indonesia cenderung cepat bosan dan selalu ingin mengikuti tern yang muncul di televisi.oleh karena itu,tak salah jika produsen yang sukses kebanyakan adalah mereka yang mampu menciptakan tren produk terbaru.Seperti juga yang dilakukan Wawan Ermawan saat membuat sandal dari bahan spon.Berkat kepiawaiannya memunculkan kreasi baru dan mau berubah dari pakem yang sudah ada selama ini, ia mampu menjadi pionir di sentra bisnis sandal spon daerah Cirebon Jawa barat.

Strategi Marketing.sementara itu,melihat persaingan usaha yang mulain banyak peminatnya ini dianjurkan untuk melakukan promosi produk yang tepat,murah,dan evektif.salah satu media yang evektif adalah mengikuti bazaar dan pameran.selain itu,menurut Gido Tjahjono,bahwa cara efektif selain pameran adalah dengan membuat katalog yang digunakan untuk mencari jaringan mulai dari retail kecil sampai besar ,jangan hanya menggarap pasar retail yang menjual produk kepada perorangan saja tetapi juga mulai berani merangkul instansi atau koperasi unuk meminta menjadi partner kerjanya."paparnya.

Dan keunikan produk dari bahan yang tidak terpakai bisa pula disandingkan dengan produk dari luar negeri.hingga saat ini,cara yang paling efektif untuk dapat menembus pasar tersebut adalah dengan cara pemasaran melalui Internet.Keuntungannya,pengusaha tak perlu memiliki banyak Showroom atau toko untuk memajang produknya.Ia tinggal memasang gambar pernak pernik buatannya di internet serta spesifiksi kualitas bahan dan harga yang dipatok.

Bahan Baku Murah dan Mudah Dicari.Pada dasarnya,bahan baku yang dipakai harganya murah dan mudah untuk dicari.bisa dari produk rumah tangga maupun dari Limbah Pabrik.namun,semuanya juga harus dicari pasokannya sehingga jika usaha anda berkembang menjadi besar anda tidak lagi kelimpungan mencari pasokan bahan bakunya.Untuk itu perlu adanya jaringan produsen bahan baku pada saat akan membangun usaha.jangan sampai barang yang diproduksi sangat bagus,harganya murah,karena bahan bakunya murah tetapi hanya bisa diproduksi pada saat-saat tertentu.sebab pasar tidak mungkin mau menunggu ,jadi semakin kontinyu produk yang dihasilkan maka kemungkinannya untuk berkembangpun akan menjadi lebih pesat. Nah,Wawan Ermawan,produsen sandal dari bahan sisa spon dapat menjadi contoh dalam usaha ini.Ia mampu mendapatkan bahan baku spon sebanyak 10 ton perbulan di BIC (Bitung Inti cemerlang),Tangerang karena dia mampu mengendus sentra bahan bakunya.Sehingga selain mendapat bahan baku yang banyak juga harga yang diperolehnya lebih murah dibandingkan jika membeli di tempat yang lain.

Keahlian Bisa Dipelajari dengan Cepat.Dan usaha yang menguntungkan ini bisa dirintis dengan cara belajar secara otodidak dari hasil kreasi sendiri atau bisa juga melalui keahlian yang diperoleh melalui kursus tukang kayu yang hanya membutuhkan waktu yang sangat singkat hanya dalam hitungan beberapa bulan saja sudah mampu menguasai keahlian secara terperinci.

Nah bagaimana apakah anda tertarik............???



Selamat mencoba!!!!!!!

No comments:

Post a Comment